Minggu, 21 Juni 2009

Garuda di Dadaku


♥ Film yang sangat bagus untuk anak-anak ini , ternyata sangat diminati penikmat film Indonesia . Buktinya saja , pada hari pertama tayang di bioskop (pada tanggal 18 Juni 2009) tiket terjual habis pada jam 3 siang . Tiket yang masih tersisa adalah untuk pertunjukan film pada jam 9 malam . Fenomena ini terjadi tidak hanya di daerah Jabodetabek, tetapi juga di luar kota seperti Bandung, Yogya, Medan, Makassar, Pekanbaru, Surabaya, Malang, dan Cilegon

♥Fil ini berkisah tentang seorang anak yang bernama Bayu . Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu mimpi dalam hidupnya: menjadi pemain sepak bola hebat . Setiap hari dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sambil mendribble bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana . Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu . Dialah motivator dan “pelatih” cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional . Namun Pak Usman, kakek Bayu , sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan .

Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius , Bayu dan Heri harus mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola . Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu , dan bahkan persahabatan tiga anak itu terancam putus . Terlalu mulukkah impian Bayu untuk menjadi pemain sepak bola yang hebat ?

Minggu, 23 November 2008

Vantage Point



TANGGAL RILIS : 12 Maret 2008
GENRE : Aksi/Laga Drama Kriminal
PEMAIN : Dennis Quaid, Matthew Fox, Forest Whitaker, Sigourney Weaver,William Hurt, Eduardo Noriega, Edgar Ramirez, Ayelet Zurer.
SUTRADARA : Pete Travis
PENULIS NASKAH : Barry L. Levy
PRODUSER : Neal H. Moritz
RUMAH PRODUKSI : COLOMBIA PICTURES
DURASI : 90 menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)

Sebuah cerita biasa akan nampak berbeda bila dapat diceritakan dengan sangat menarik. Hal ini menginspirasi Barry L. Levy dalam menuliskan skenario untuk Vantage Point. Delapan sudut pandang yang mengurai kronologis peristiwa dari sisi berbeda menjadi kelebihan dari film karya Pete Travis tersebut.

Angle pertama diawali dengan situasi menarik yang dihadapi oleh Rex Brooks (Sigourney Weaver) seorang produser berita saat merekam kunjungan Presiden Ashton (William Hurt), di Spanyol. Dengan cukup detail tergambar bagaimana ia harus mengawasi dan menentukan angle-angle pemberitaan ditengah keriuhan suasana diluar, mengatur reporter dan 5 kamerawan yang ia tempatkan. Rutinitas bagi seorang Rex mendadak berubah jadi moment mengerikan saat terjadi penembakan terhadap sang presiden yang diikuti dengan ledakan dahsyat di sekitar lokasi.

Lalu ceritapun kembali ke tiga hari sebelum kejadian, kali ini dari penonton diajak untuk mengikuti kisah Thomas Barnes (Dennis Quaid), seorang agen rahasia, anggota tim pengawal Presiden Ashton. Tergambar dengan jelas apa yang dilakukan oleh Barnes, mulai dari sebelum pengawalan hingga saat Presiden tertembak. Dengan terampil Pete mengambil perpotongan beberapa moment yang sama tapi diuraikan dari pandangan subjek yang sedang diceritakan, rangkaian fakta kejadian dari masing-masing orang yang terlibat, sehingga penonton diajak untuk ikut merangkai kronologis sebenarnya dari kepingan puzzle tersebut. Mulai dari seorang turis yang secara tidak sengaja merekam kejadian, seorang polisi lokal yang terkesan memiliki hubungan rahasia dengan seorang gadis, presiden Ashton sendiri, hingga tokoh dibalik semua kekacauan tersebut.

Kejelian dalam pemilihan karakter juga menjadi kelebihan lain dari film, Pete mampu memaksimalkan keleluasaan yang diberikan padanya untuk menghadirkan beberapa aktor luar dalam film seperti Eduardo Noriega (aktor Spanyol; Transsiberian, El Lobo), Edgar Ramirez (aktor Venezuela; Bourne Ultimatum, Argentine), Saïd Taghmaoui (aktor Perancis;The Kite Runner, The Good Thief) dan Ayelet Zurer (aktris Israel; Munich.

Memang jargon khas Amerika, anti terorisme dan superioritas masih ditunjukkan dalam film produksi Colombia Pictures ini, antara lain dengan penggambaran latar Muslim pada para teroris. Demikian juga dengan ending cerita yang kurang memberi kejutan. Namun kali ini kisah biasa tersebut hadir dengan ‘gaya bercerita’ tersendiri, yang membuatnya menjadi lebih menarik. (Musashi)

Robot Asimo Kini Semakin Mirip Manusia


Robot hasil ciptaan para tim teknisi Honda, Asimo, kini semakin mirip dengan manusia. Selain mampu berjalan dan berlari, Asimo mampu menjadi asisten manusia. Bahkan membantu perawat rumah sakit membawakan obat pasien.

Tangan ringan Asimo kali ini cukup berguna bagi para perawat di Rumah Sakit Gading Pluit. Robot dengan tinggi 130 sentimeter dan berat 54 kilogram ini mampu membuat para perawat dan pasien di rumah sakit tersebut terkesima.

Selain mampu memegang benda dan berjalan, robot Honda yang memiliki nama panjang Advanced Step in Inovative Mobility (Asimo) ini memiliki kemampuan berkomunikasi dan mengenali objek serta lingkungan secara otomatis. Bahkan Asimo mampu menyapa dan mengubah arah secara otomatis untuk menghindari halangan di depannya.

Dalam hal menggerakkan kaki, Asimo tidak hanya mampu berjalan maju, mundur serta naik atau turun tapi Ia juga bisa bergerak dalam pola lingkaran dan berlari dengan kecepatan 6 kilometer per jam serta kemampuan berjalan dengan kecepatan 2,7 kilometer per jam. Sedangkan perilaku komunikasi jarak jauh yang dilakukannya, dimungkinkan berkat adanya teknologi Integrated Circuit Card (kartu IC). Kartu ini bisa menyimpan data pemegang kartu dan berinteraksi dengan sistem sensor Asimo sehingga robot putih itu mampu mengenali informasi penting manusia termasuk nama dan gelar mereka.

Selain kemampuan untuk mendeteksi dan mengenali benda-benda diam dan bergerak serta membawa benda, Asimo kini mampu menuntun kereta belanja. Berkat sistem sensor tegangan pada pergelangan tangannya, Asimo dapat menyesuaikan kekuatan dorong kedua lengannya dan menjaga jarak standar dari benda yang dibawanya. Sedangkan berdasarkan informasi dari penggabungan fungsi kamera yang ada di kepalanya dan sistem sensor tegangan di pergelangan tangannya, memungkinkan ia memberi dan menerima sebuah benda. Bahkan dengan teknologi sensor tegangan, Asimo juga dapat memegang tangan manusia untuk memandu jalan mereka atau jalan bergandengan tangan dengan manusia.

Asimo sendiri dilahirkan pada 31 Oktober 2000 dari hasil program R&D robotik Honda yang didirikan pada 1986. Tim Honda sendiri saat ini masih cermat mengamati bagaimana hewan serta manusia berjalan untuk mengembangkan dan menciptakan robot humanoid. Pada kurun 14 tahun terakhir Honda telah mengembangkan 7 buah robot eksperimen dan tiga buah robot prototipe.

Saat ini Asimo telah menjadi asisten resmi pada kantor Honda di Jepang. Tanggung jawab Asimo termasuk menyapa, berjalan ke arah tamu dan mengantar tamu menuju ruang miting, sekaligus menyedikan minuman dan makanan untuk tamu.

"Peragaan Asimo di RS Gading diprediksi sebagai yang pertama kali di Indonesia. Di sini Asimo menunjukkan perannya sebagai sahabat yang lebih humanis," ujar Presiden Direktur PT Honda Prospect Motor Yukihiro Aoshima di sela aksi Asimo di RS Gading Pluit, Jakarta Timur, Kamis (3/7/2008). (srn)

Ipod Nano Chromatic



New Apple's fourth-generation iPod Nano kembali menjadi standar untuk pasar mp3/mp4 dengan memiliki disain yang hampir mirip dengan iPod Nano second-generation yaitu memanjang, ringan dan tipis. Dengan menawarkan sembilan warna yang menarik dan dua tipe yaitu 8GB dan 16GB, Apple iPod ini diberi nama iPod nano-chromatic.

Disain & Fitur

Dengan dimensi tinggi 90.7mm, lebar 38.7mm, tebal 6.2mm dan berat 36.8 grams, menjadikan iPod nano-chromatic sebagai iPod tertipis. Disain dari iPod baru ini yang memiliki badan yang panjang didukung dengan ‘curved glass cover’ membuat user merasa lebih nyaman saat menggenggamnya.

iPod nano-chromatic ini memiliki fitur-fitur yang sama dengan iPod 3rd generasinya dan ada fitur tambahan di iPod nano-chromatic ini seperti photos, calendar, games, alarms, stopwatch, contacts, notes and cocks. Yang lebih keren lagi iPod nano-chromatic memiliki beberapa fitur istimewa yang tidak di miliki oleh pendahulunya.

- Fitur Genius: Fitur Genius ini dapat memudahkan user untuk menciptakan 25-songs playlist secara cepat dan fitur genius ini sangat mudah dan hasilnya pun cukup menyenangkan.

- Fitur tilt-sensor (“shake”): Fitur ini befungsi untuk mengganti lagu dengan mengganti mode iPod nano-chromatic ke mode shuffle. Fitur ini hanya befungsi jika iPod chromatic ini di goyang agak kencang, jadi bila anda jalan, ataupun berlari, fitur ini tidak akan berfungsi dan fitur ini juga dapat di matikan.

Performa

Battery life dari iPod nano-chromatic adalah 24 jam Audio atau 4 jam video. Kualitas suara dari iPod nano-chromatic ini menggunakan sistem “sounds balanced” yang memberikan audio yang ‘bersih’.

Secara keseluruhan Apple iPod nano-chromatic memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan pendahulunya, fitur-fitur menarik, disain yang anggun serta peningkatan dalam audio dan video. (Wiko / bhineka)